Arti Pembangunan Nasional
Setiap pembangunan pasti memiliki titik pijak atau konsep ideal yang akan diwujudkan oleh suatu masyarakat. Titik pijak pembangunan ini biasa disebut paradigma. Lalu, apakah paradigma itu? Apa pula arti pembangunan nasional itu?
Kata paradigma (Inggris: paradigm) mengandung atri model, pola, atau contoh. Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan paradigma sebagai tolok ukur. Paradigma juga dapat diartikan sebagai gugusan sistem pemikiran.
Menurut Thomas S. Kuhn, paradigma adalah asumsi-asumsi teoritis yang umum yang merupakan suatu sumber nilai. Ia juga merupakan sumber hukum, metode, serta penerapan dalam ilmu dan pengetahuan. Itulah sebabnya, paradigma sangat menentukan sifat, ciri, clan karakter ilmu dan pengetahuan tersebut. Lalu, apakah arti flembangunan nasional itu?
"... melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejehteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarlean, kemerdekaan, perdarrtaian abadi, dan keadilan sosial".
Semua kalimat yang tercantum di dalam alinea tersebut merupakan tujuan utama pembangunan nasional. Jadi, pembangunan nasional adalah rangkaian upaya pembangunan berkesinambungan yang menjadikan seluruh aspek kebudayaan masyarakat, bangsa dan negara dikerahkan untuk melaksanakan tugas utamanya dalam rangka mewujudkan tujuan nasional.
Dalam hal ini, paradigma pembangunan nasional dan upaya mewujudkan visi-misi pembangunan adalah Pancasila. Pancasila sebagai paradigma pembangunan berarti bahwa setiap gerak, arah, dan cara-cara pelaksanaan pembangunan harus senantiasa dijiwai, disemangati, dan dan diarahkan oleh nilai-nilai sila di dalam Pancasila itu.
Pembangunan nasional itu dilaksanakan dengan visi dan misi pembangunan yang sangat jelas dan terukur. Apakah visi dan misi pembangunan nasional 2005-2025 yang ingin diwujudkan oleh Indonesia? Visinya menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang mandiri adil dan makmur. Misinya menjadikan Indonesia mampu mewujudkan visi pembangunan nasional itu. Untuk itu, ada delapan misi pembangunan nasional yang akan dilaksanakan oleh pemerintah.
- Mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila;
- mewujudkan bangsa yang berdaya saing;
- Mewujudkan masyarakat demokratis berlandaskan. hukum;
- Mewujudkan Indonesia aman, damai, dan bersatu;
- Mewujudkan pemerataan pembangunan dan berkeadilan;
- Mewujudkan Indonesia asri dan lestari;
- Mewujudkan Indonesia menjadi negara kepulauan yang madani, maju, kuat dan berbasiskan kepentingan nasional;
- Mewujudkan Indonesia berperan penting dalam pergaulan dunia Internasional.
1. Sikap-Mental Posisit dari Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Dalam sila pertama, negara Indonesia yang didirikan ialah sebagai pengejawantahan tujuan manusia sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa.
2. Sikap-Mental Posisit dari Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab
Nilai yang terkandung dalam sila kedua bahwa negara harus menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sebagai mahluk yang beradab
3. Sikap-Mental Posisit dari Sila Persatuan Indonesia
Dalam sila ini terkandung nilai bahwa negara penjelmaan sifat kodrat manusia monodualistis sebagai mahluk individu dan makhluk sosial. Negara merupakan suatu persahabatan hidup bersama di antara elemen-elemen pembentuk negara yang berupa suku, ras, dan agama. Perbedaan merupakan bawaan kodrat manusia dan ciri khas dari setiap elemen-elemen yang membentuk negara.
4. Sikap-Mental Posisit dari Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
Dalam negara demokrasi, rakyat adalah subjek pendukung negara. Rakyat merupakan asal mula dari kekuasaan negara. Dalam sila keempat ini terkandung nilai demokrasi yang secara mutlak dalam kehidupan negara harus dilaksanakan.
5. Sikap-Mental Posisit dari Sila Kelima
Dalam sila ini, terkandung nilai-nilai yang merupakan tujuan negara sebagai tujuan hidup bersama. Keadilan tersebut didasari oleh hakikat keadilan kemanusiaan, yaitu keadilan dalam hubungan manusia dengan dirinya sendiri, manusia dengan manusia lain, masyarakat, bangsa, dan negaranya, dan manusia dengan Tuhan penciptanya. (foto : d'zoro)